Halaman

Rabu, 03 Oktober 2012

Sekilas Tentang Cinta

Percayalah sepenuhnya wahai kawan, bahwa apabila engkau benar-benar mengenal Allah pasti engkau akan mencintai-Nya dan hatimu tidak akan kuasa berpaling kepada selain-Nya. Dia yang telah menciptakan, menyempurnakan, membentuk, dan memberi nikmat kepadamu. Dia yang menutupimu saat engkau durhaka kepada-Nya !! Dialah yang memperlihatkan kebaikan dari dirimu dan menutupi aib-aibmu di mata manusia, lalu bagaimana hatimu tidak akan mencintai-Nya ? Bagaimana ? Bagaimana ? Demi Allah, ini sungguh mengherankan !

Benar-benar merupakan karakter dasar dalam diri orang-orang beriman, yang Rabb kita menyebutkannya dalam firman - Nya, "Sedangkan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."

Perhatikan dan renungkanlah, "Amat sangat cintanya". Mereka tidak mendahulukan kecintaan kepada sesuatu pun daripada kecintaan kepada-Nya. Kecintaan kepada-Nya menguasai seluruh perasaan mereka, menduduki kepekaan emosi yang mereka miliki. Ada hal lain yang aku harap memperhatikannya, aku harap kalian mau merenungkan baik-baik hal berikut ini :

Bagaimana sikap seseorang yang mencintai kekasihnya ? Ia akan menyukai ucapannya, senang memperhatikannya, dan amat ingin memenuhi permintaannya. Ia ingin selalu berduaan dengannya, mencintai segala hal yang bersumber dari dirinya, suka membicarakan tentang dirinya, rela bersusah payah demi dirinya, senang begadang bersamanya, rela berkorban demi meraih kerelaannya, dan seterusnya. Inilah kebiasaan orang-orang yang sedang kasmaran di segala zaman dan tempat. Lalu, bagaimana dengan Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang semisal dengan-Nya ? Percayalah kepadaku wahai sahabatku, banyak manusia yang berkata bahwa mereka mencintai Rabb mereka, padahal itu sekedar kata-kata belaka.

Dengan logika yang sederhana, cocokkan tingkah laku mereka dengan kebiasaan orang-orang yang sedang kasmaran, apa yang engkau lihat ?? Engkau melihat sesuatu yang teramat ganjil !! Engkau mendapati suatu kaum yang Allah memerintahkan beberapa hal kepada mereka, sementara mereka dengan berani menentangnya, dan mereka mengira telah mencintai Rabb mereka. Dan dengan cara ini, cocokkan pula pada perkara yang lainnya. Maha Suci Engkau atas kesabaran-Mu setelah Engkau mengetahui dosa mereka, dan Maha Suci Engkau atas maaf-Mu meski Engkau mampu menyiksa mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar